Selasa, 24 Agustus 2010

PIKIRAN DAN KESADARAN

TINJAUAN PENDEKATAN TERHADAP ATMAN. YANG MANAKAH EKSPRESI ATMAN: PIKIRAN ATAU KESADARAN?

Kita tak bisa menangkap eksistensi Atman seperti eksistensi badan. Di alam fisik/ sekala yang kasat mata, badan terlihat nyata dan bisa disentuh. Tidak demikian halnya dengan Atman yang 'terletak' di alam niskala. Untuk itu perlu suatu pendekatan agar kita bisa lebih menghayati keberadaan Atman. Pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan berusaha menangkap ekspresinya dari Atman saja.

Pikiran dan Kesadaran, sebagai benda abstrak yang berada di alam niskala, adalah merupakan suatu ekspresi. Tetapi hanya satu dari dua hal tersebut yang merupakan ekspresi sejati dari Atman, yakni Kesadaran. Pikiran bukanlah ekspresi dari Atman. Memang bedanya sangatlah tipis. Bagaimana penjelasan selanjutnya?

Atman adalah bagian dari Brahman. Atman merupakan roch suci yang sejatinya bagian dari Tuhan Yang Maha Suci. Maka ekspresi yang sesuai bagi Atman adalah Kesadaran, yang merupakan inti pikiran sejati yang selalu mempunyai tujuan suci. Kesadaran itu bagaikan 'pikiran di atas pikiran'. Kesadaran berfungsi mewaspadai pikiran kita. Kesadaran dapat dilatih untuk memantau pikiran. Mengapa pikiran perlu dipantau?

Karena pikiran kita sangat liar, tidak bisa tenang diam. Dalam beberapa kitab Hindu, pikiran diandaikan monyet. Kapan- kapan bila Anda melihat monyet (di kandang tetangga atau di kebun binatang) maka perhatikanlah tingkah lakunya. Anda akan melihat bahwa dia memang tidak bisa diam tenang. Monyet mampu diam hanya 2-3 detik lalu loncat sana loncat sini lagi, persis pikiran kita. Coba pantau dan teliti pikiran Anda sendiri, maka Anda akan sadari bahwa Anda memikirkan satu hal dan meloncat memikirkan hal lain dalam hitungan detik. Lagi pula, pikiran berpindah- pindah 'waktu' dengan mudahnya. Bisa berada dalam masa lalu memikirkan kenangan (yang menyenangkan atau menyedihkan), sedetik kemudian meloncat memikirkan masa depan berupa keinginan atau rencana, lantas loncat lagi tanpa terkendali ke masa kini (misalnya: wah dingin duduk di luar sini, saat ini anginnya cukup keras. Tidak seperti kemarin ketika ngobrol dengan si Amat. Lalu pikiran pindah pada Amat yang begini begitu dst).

Demikianlah liarnya pikiran. Maka kemudian ada istilah: berlatih mengendalikan pikiran. Apa yang dipergunakan untuk mengendalikannya? Ya, Kesadaran. Seperti apa Kesadaran itu? Anda pasti pernah mengalami Kesadaran yang muncul sekejap- sekejap yang memperingati Anda ketika tindakan, bicara atau pikiran yang Anda lakukan kurang benar. Mungkin banyak istilah yang sesuai untuk hal ini, bisa disebut: kata hati nurani, bisikan indera keenam, bisikan malekat dll. Menurut pendapat saya hal-hal semacam ini merupakan ekspresi dari keberadaan Atman. Kesadaran, sebagai ekspresi Atman, membisiki kita, memberi peringatan dan mengarahkan pada tindakan yang benar, jujur dan suci.

Lalu bagaimana caranya meningkatkan kesadaran dan mengendalikan pikiran? Seorang teman menganjurkan 3 cara pada saya yang awam sebagai berikut:
Pertama, jangan sering mengabaikan Kesadaran yang muncul sekejap- sekejap tersebut. Malahan sebaliknya Anda harus sengaja memperhatikannya dan mempertimbangkannya.

Kedua, ambil waktu kapan saja yang Anda suka dan secara periodik pantau pikiran anda. Anggap saja diri Anda terdiri dari dua orang. Yang satu melakukan aktifitas berpikir biasa, orang yang satu lagi memantau apa yang dipikirkan. Intinya, Anda berusaha sadar atas apa yang sedang Anda pikirkan. Sekali- sekali kendalikan pikiran Anda untuk tidak memikirkan apa-apa. Dan pantau apakah Anda mampu melakukannya? Bila Anda mampu tidak memikirkan apa-apa selama setengah menit saja, berarti Anda mulai bisa mengendalikan pikiran Anda.

Ketiga, perlu disadari bahwa pikiran bisa loncat ke berbagai waktu dan berbagai tempat (ketika badan ada di rumah, pikiran bisa berada di sekolah, sedetik kemudian loncat lagi berada di suatu pantai yang merupakan kenangan dst). Tetapi badan Anda saat ini, hanya bisa ada disini saja (di tempat Anda berada). Badan Anda tidak bisa kembali ke 'dalam waktu' sejam yang lalu, atau berada 'didalam waktu' dua menit yang akan datang. Sehingga Kesadaran sangat diperlukan untuk menyelaraskan segala pikiran Anda dengan keberadaan badan di alam sekala yang demikian.