Kamis, 03 Februari 2011

INTI SARI BHAGAWAD GITA

INTI SARI BHAGAWAD GITA
________________________________________

Krishna mengendarai kereta di antara kedua laskar sehingga Arjuna dapat melihat semua sanak keluarganya saling berhadapan. Dengan hati penuh keharuan yang mendalam Arjuna berkata, "Oh Krishna! Saya tidak dapat bertempur! Saya diliputi oleh rasa tak berdaya! Saya tidak mengerti apakah kewajiban saya. Saya adalah pengikut-Mu. Saya pasrah sepenuhnya kepada-Mu. Berilah saya petunjuk".
Lalu Yang Maha Pemurah menjawab, "Arjuna, tinggalkanlah sikap yang lemah ini. Itu tidak pantas bagimu. Jangan menyerah pada kelemahan. Kesedihanmu itu tidak ada gunanya tidak berdasarkan kebenaran. Ketahuilah kebenaran atma, Arjuna. Seperti halnya orang menanggalkan pakaiannya yang usang dan mengenakan pakaian yang baru, demikian pula atma meninggalkan badan (yang lama) dan masuk ke badan yang baru. Badan itu dilahirkan dan apa yang lahir akan mati; tetapi atma yang kekal tidak pernah dilahirkan dan tidak pernah mati. Senjata tidak dapat melukainya, api tidak dapat membakarnya, air tidak dapat membasahinya, dan angin tidak dapat mengeringkannya. Atma ini bukan badan yang dapat musnah. Ia adalah diri yang kekal pada setiap orang. Bila engkau sudah mengetahui hal ini mengapa bersedih hati? Orang bijaksana tidak pernah bersedih hati...baik untuk yang mati maupun untuk yang hidup".
"Akulah atma itu, Arjuna. Aku Yang Mahakuasa yang bersemayam dalam hati setiap makhluk. Aku merupakan Bapak Alam ini dan juga Ibu serta pemeliharaannya. Akulah awal, pertengahan, dan akhir. Segala sesuatu berasal dari Aku. Jalan apa pun yang ditempuh manusia itu adalah jalan-Ku. Walau Aku tidak pernah lahir dan tidak pernah berubah selama-lamanya, Aku menjelma dari zaman ke zaman. Bila kebajikan merosot dan kejahatan merajalela, Aku menjelma, untuk mempertahankan kebajikan dan menghancurkan kebatilan".
"Karena Aku terselubung oleh kemampuan maya-Ku yang gaib, mereka tidak mengenal Aku. Walau mereka tidak mengenal Aku, Arjuna, Aku mengetahui mereka semua...apa yang telah lalu, yang terjadi sekarang, dan yang akan datang. Karena tidak mengetahui sifat-Ku yang adikodrati itu, orang bodoh menganggap Aku yang tidak berwujud dan kekal ini sebagai orang biasa. Karena tidak mengetahui kenyataan-Ku, mereka mengabaikan Aku dan sibuk dalam keduniawian, dipenuhi oleh harapan yang sia-sia. Karena tersesat dalam kesimpangsiuran maya, mereka diputar-putar seperti boneka-boneka di atas komidi putar.
"Maya-Ku yang gaib ini sangat sulit diatasi. Di antara ribuan orang, barangkali hanya seorang yang berusaha mengetahui kebenaran-Ku; bahkan di antara mereka yang berusaha dengan gigih ini, barangkali hanya seorang yang mengetahui kenyataan-Ku yang sejati. Ia adalah yogi yang memiliki kebijaksanaan yang mantap. Karena itu, Arjuna, jadilah seorang yogi! Pasrahkan dirimu sepenuhnya kepada-Ku, dan dengan rahmat-Ku engkau akan memperoleh kedamaian yang tertinggi. Mulai saat ini pusatkan selalu pikiranmu dengan mantap kepada-Ku yang berada dalam hatimu. Berbaktilah kepada-Ku, bersujudlah kepada-Ku, pujalah Aku yang selalu ada dalam dirimu, dan engkau akan segera menyatu dengan Aku. Ya, hal ini sungguh-sungguh Kujanjikan kepadamu, Arjuna, karena engkau sangat Kucintai,"
"Arjuna, siapa yang bekerja untuk-Ku dan menjadikan Aku sebagai tujuan utamanya, siapa saja yang berbhakti kepada-Ku dan tidak terikat, tidak mempunyai rasa benci terhadap makhluk apa pun juga, akan segera mencapai Aku. Ia yang mengetahui kelahiran dan karya-Ku yang suci, tidak akan lahir lagi sesudah mati. Ia melihat Aku di mana-mana, yang kekal di antara yang tidak kekal, yang bersemayam dalam semua makhluk. Ia tetap melihat, Aku pun tetap melihat dia. Mereka yang selalu menempatkan Aku dalam hatinya dan yang selalu mengabdi kepada-Ku dengan penuh kecintaan, akan kutanggung bebannya dan Kuberi apa yang mereka butuhkan. Mereka senantiasa merasa puas dan gembira bila membicarkan tentang diri-Ku. Berkat rasa kasih-Ku kepada mereka, Aku tingkatkan kemampuan mereka untuk membeda-bedakan, dan dengan sinar pengetahuan Kulenyapkan kegelapan serta kebodohan yang menghalangi pandangan mereka. Karena mampu menguasai indera, mereka mencapai pengetahuan utama; karena bebas dari perbuatan jahat, mereka mencapai kebahagiaan tertinggi karena mampu melampaui dunia yang mengalami kematian dan kehancuran, mereka mencapai kekekalan."
"Arjuna, siapa pun yang mempersembahkan kepada-Ku dengan penuh kasih, apakah itu sehelai daun, sekuntum bunga, atau sebutir buah, bahkan air sekalipun...persembahan semacam itu yang timbul dari hati yang suci, tentu akan Aku terima. Apa pun yang engkau kerjakan, apa pun yang engkau makan atau kurbankan atau sedekahkan, olah tapa apa pun yang engkau lakukan, persembahkanlah semua itu kepada-Ku. Engkau akan terbebaskan dari akibat segala perbuatanmu, dan segera batinmu akan tenang serta diberkati dengan penyangkalan diri. Dengan memiliki keseimbangan batin dan tidak memperhitungkan jerih payahmu, engkau akan terbebaskan selama-lamanya dari belenggu kelahiran. Karena itu, serahkanlah semua perbuatanmu kepada-Ku. Pusatkanlah pikiranmu melalui dirimu dan membebaskan engkau dari segala dosa. Janganlah engkau takut. Berkat rahmat-Ku engkau akan mengatasi segala rintangan."
"Namun bila karena keangkuhanmu engkau tidak mendengarkan Aku, engkau pasti akan binasa. Boleh jadi engkau berpikir, 'Aku tidak mau bertempur' namun terdorong oleh rasa tanggung jawabmu, sifatmu itu akan memaksa engkau untuk bertempur. Bagaimanapun juga engkau akan bertempur, meski dalam khayalanmu engkau tidak ingin melakukannya. Bangkitlah wahai Arjuna! Dengan pedang pengetahuan yang telah Kuberikan kepadamu, basmilah kebodohan serta khayalan yang timbul dari padanya, yang meragukan kebenaran Tuhan yang bersemayam dalam hatimu. Arjuna, bangkitlah dan raihlah kemenangan! Engkau telah disumpah untuk menegakkan dharma! Kekuasaan kebatilan telah merajalela. Engkau harus menghadapi dan menghancurkannya. Berlindunglah pada-Ku, Arjuna. Ingatlah kepada-Ku selalu...dan bertempurlah! Bukan engkau yang akan membunuh para ksatria ini, tetapi Aku. Akulah pencipta alam ini dan pemeliharanya, tetapi Aku juga merupakan waktu, kemampuan maha dahsyat yang menghancurkan dunia dan memusnahkan segalanya. Semua perwira dalam laskar lawan ini telah binasa oleh-Ku."
"Arjuna, engkau hanya merupakan alat bagi-Ku untuk bertindak. Sekarang Kuberikan kepadamu penampakan wujud universal-Ku; di situ engkau dapat melihat ke-Esaan seluruh alam semesta. Lihatlah kemampuan dewata-Ku! Lihatlah seluruh alam semesta yang bergerak dan yang tidak bergerak, semuanya menyatu dalam diri-Ku!" Dengan diliputi oleh rasa heran serta kekaguman Arjuna menundukkan kepala penuh hormat dan menangkupkan tangan seraya berkata, "Oh Tuhan Yang Maha Kuasa! Terpujilah Engkau! Terpujilah selama-lamanya! Kecemerlangan seribu matahari yang menyala bersama di angkasa tidak akan berarti jika dibandingkan dengan kemegahan-Mu! Engkau adalah Yang Maha Tinggi...pelindung abadi dharma yang kekal. Engkau adalah segala-galanya yang patut diketahui. Melihat wujud-Mu yang mengagumkan, seluruh alam gemetar ketakutan, demikian pula daku. Bagaikan sungai-sungai yang mengalir ke laut, demikianlah para pahlawan dalam dunia manusia ini masuk ke mulut-Mu yang menyala-nyala."
Sesudah itu Tuhan Yang Maha Suci kembali kepada wujud-Nya yang semula dan berkata, "Telah Kutunjukkan kepadamu wujud pramula-Ku yang Mahabesar. Memang sangat sukar melihat apa yang telah kau saksikan. Wujud-Ku seperti itu tidak dapat dilihat melalui pengkajian kitab-kitab suci, tidak pula melalui tapa, amal, atau yajna 'pengorbanan', melainkan hanya dapat dilihat melalui bhakti atau pengabdian yang sungguh-sungguh. Pengalaman yang telah Kuberikan kepadamu dan pengetahuan yang telah Kuajarkan kepadamu merupakan harta yang sangat berharga. Apakah engkau mendengarkan Aku dengan penuh konsentrasi Arjuna? Apakah khayalan yang bersumber pada ketidaktahuanmu telah lenyap? Pikirlah semua yang Kukatakan kepadamu, renungkan dalam-dalam, lalu kerjakanlah apa yang menyenangkan hatimu".
Arjuna berkata, "Ya Tuhan penguasa alam semesta ini! Kata-kata-Mu yang sarat dengan kemampuan dan menakjubkan mengandung pengetahuan yang sangat tinggi, dan Engkau telah mengucapkannya dengan penuh belas kasihan. Atas rahmat-Mu khayalan saya yang menyesatkan kini telah musnah. Saya bangkit tanpa keraguan lagi. Saya mohon bimbingan-Mu. Akan saya kerjakan apa pun yang kau perintahkan."